Hargatersebut tinggi dikarenan batik-batik tersebut adalah batik tulis yang dibuat dengan kain bermutu. Berikut adalah beberapa gambar corak batik Bali: Batik Bali, Perkawinan Motif "Dalam" dan "Luar" Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dariBatik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang melegenda. Kesenian khas Nusantara ini sudah dikenal hingga berbagai penjuru dunia. Tahukah Parents ada dua jenis batik dengan proses produksi yang berbeda, yaitu batik cap dan batik tulis? Seperti namanya batik tulis dibuat dengan cara ditulis menggunakan canting oleh perajin batik. Sementara batik cap motifnya dibuat dengan alat cap khusus. Keduanya memiliki perbedaan yang bisa dilihat dari berbagai sisi. Seperti apa sejarah dari batik cap dan tulis? Simak ulasannya berikut ini. Artikel Terkait 7 Fakta Menarik Batik, Sejarah hingga Ucapan hari Batik Nasional Sejarah Batik Tulis Sumber Kompas Seperti dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, batik sudah dikenal dari jaman kerajaan Majapahit. Batik mulai dikenal luas di Jawa setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Kata Batik sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu ba- dari amba’ yang artinya menulis dan tik’ yang berarti titik. Istilah tersebut diambil karena menggambarkan cara membuat titik-titik atau pola menggunakan lilin pada kain. Pada awalnya, batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang akan dipakai keluarga raja-raja. Pembuatan batik juga hanya terbatas di dalam keraton saja. Namun seiring berkembangnya waktu, banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton sehingga batik pun dibawa keluar dan akhirnya ditiru oleh masyarakat. Kain yang digunakan untuk membatik adalah kain tenunan sendiri, sementara pewarnanya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti pohon mengkudu, tinggi, saga, dan nila. Digunakan pula soda abu dan tanah lumpur dalam proses membatik. Sejarah Batik Cap Sumber Bukalapak Mengutip dari Batik Failasuf, pada pertengahan abad ke-19 teknik batik cap mulai dikenal di Indonesia sejak diperkenalkan oleh Raffles. Ia terinspirasi dengan pakaian India yang motifnya dibuat menggunakan pola yang dicap. Para sejarawan menyebut bahwa peninggalan alat kuno untuk membuat cap batik yang berbahan kayu ditemukan di Palembang. Lalu pola cap dengan bahan malam ditemukan di Aceh pada akhir abad ke-19. Teknik batik cap ini membawa dampak yang besar pada produksi batik Nusantara. Para pengusaha dari Arab dan China melihatnya sebagai potensi bisnis yang bagus dan menilainya lebih menguntungkan dalam segi finansial. Para pengusaha tersebut kemudian berperan dalam penyebaran teknik batik cap di wilayah pesisir Jawa bagian Utara dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa pembuatan batik cap dikenal setelah terjadinya perang dunia pertama di tahun 1920. Di daerah Ponorogo yang merupakan salah satu pusat batik cap terbesar di Indonesia, teknik ini dibawa pertama kali oleh Kwee Seng, seorang keturunan Cina dari Banyumas Pada awal ke-20 daerah Ponorogo mulai dikenal dengan batik cap khasnya yang tidak mudah luntur. Artikel Terkait 7 Motif Batik Indonesia yang Paling Terkenal, Adakah dari Daerah Anda? Sulit membedakan antara batik tulis dan batik cap? Berikut adalah beberapa perbedaan yang bisa dengan mudah dikenali di antara keduanya yang menarik untuk Parents ketahui. 1. Motif Sumber IDN Times Salah satu cara untuk membedakan batik tulis dan cap adalah dengan mengamati bentuk motifnya. Motif batik cap pada umumnya lebih rapi daripada batik tulis, sedangkan motif batik tulis biasanya kurang rapi dan belum tentu sama besarnya karena dikerjakan secara manual. Terdapat pengulangan bentuk gambar atau motif pada batik cap karena dibuat menggunakan cap yang sama. Lalu gambar batik tulis akan cenderung lebih luwes dengan garis-garis yang lebih kecil. Parents juga bisa memperhatikan awalan dan akhiran setiap motif di kain batik. Jika batik tersebut merupakan batik tulis, akan terdapat tetesan yang lebih besar di awal dan akhir karena dibuat menggunakan tangan dan tekanan yang lebih besar. 2. Sisi Kain Sumber Perpustakaan UNS Melansir dari Phinemo, perbedaan lain antara batik tulis dan cap adalah sisi belakang kainnya. Batik yang dibuat dengan menggunakan teknik tulis umumnya warnanya akan tembus ke bagian belakangnya dengan jelas. Artikel Terkait Begini Cara Menumbuhkan Kecintaan Batik pada Anak Sejak Dini 3. Warna Dasar Kain Sumber iStock Warna kain batik cap biasanya lebih tua dibandingkan warna goresan motifnya karena batik cap tidak melakukan proses penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti layaknya batik tulis. Sementara batik tulis warna dasar kainnya lebih muda dibandingkan warna pada garis motifnya. 4. Aroma Sumber Tokopedia Aroma dari batik yang dibuat menggunakan teknik cap lebih menyengat, sedangkan batik tulis baunya lebih khas menyerupai malam atau lilin dan tidak menyengat. Lalu batik yang dibuat dengan metode printing adalah batik dengan aroma yang paling menyengat sebab dibuat menggunakan tinta kimia. 5. Harga Sumber Kumparan Batik tulis pada dasarnya memiliki harga yang jauh lebih mahal dari batik cap, bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya batik cap. Batik yang dibuat dengan teknik tulis permeternya bisa dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. *** Menarik bukan sejarah serta perbedaan antara batik cap dan batik tulis tersebut? Meski proses pembuatannya lebih singkat dan harganya juga lebih murah, kualitas batik cap sebenarnya tak kalah dengan batik tulis. Baca Juga Sejarah dan Makna Filosofis di Balik 10 Jenis Motif Batik Parang yang Elegan Mengenal Lebih Dekat Batik Pring Sedapur, Motif Batik Khas Sidomukti Jawa Timur Cantik dan Penuh Warna, Ini 8 Motif Batik Kontemporer dari Berbagai Daerah Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Batiktulis itu menggunakan warna-warna yang berani. "Perkembangan industri batik memberikan pengaruh besar terhadap produksi batik di Pamekasan dalam pewarnaan dan motif, sehingga munculah istilah Hokosan atau Hokokai Pamekasan," kata Lintu, di sela persiapan pameran di Surabaya, Rabu (14/10/2015). Batik Pamekasan dikenal sebagai batik
Batik merupakan kain yang dilukis dengan menggunakan canting sebagai alatnya dan cairan lilin malam sebagai bahannya. Di mana lukisan tersebut membentuk lukisan-lukisan yang memiliki nilai estetika di atas kain mori. Secara bahasa, istilah batik’ berasal dari bahasa Jawa amba’ dan tik’ yang berarti menulis titik. Jadi, bisa dikatakan kalau di jaman dulu, batik disebut dengan istilah ambatik’. Jadi, bisa dikatakan kalau batik merupakan seni tulis yang dilukis dengan menggunakan alat canting. Tapi seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan batik pun kini juga terdapat berbagai macam metode pembuatannya, tergantung dari jenis dan perkembangan jaman. Secara umum, batik adalah kain bergambar yang proses membuatnya dibuat khusus dengan menulis atau menerapkan malam pada kain tersebut. Pengolahannya pun dilakukan dengan cara khusus yang mana mampu memberikan ciri khas pada batik tersebut. Uniknya, batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak Oktober 2009 di Indonesia. Ya, bisa dibilang kalau batik itu, Indonesia punya. Kalau ditanya bagaimana sejarah atau asal usul batik itu terjadi, maka hal ini tidak terlepas dari sejarah mengenai perkembangan kerajaan Majapahit juga penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Namun, diketahui dari catatan sejarah batik, bahwa batik dikembangkan di zaman Kesultanan Mataram dan dilanjutkan ke zaman Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta. Jadi tak heran kalau batik kini tersebar luas khususnya di Pulau Jawa sebagai kebudayaan negeri kita, Indonesia. Batik sendiri sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang sesuai dengan alur, gaya hidup dan aturan raja di jaman itu. Hingga kesenian batik pun secara umum telah menyebar ke seluruh Indonesia, khususnya di pulau Jawa setelah akhir abad 18 dan awal abad 19. Sebenarnya kalau ditelisik lebih jauh, bahwa teknik batik sendiri sudah ada sejak lebih dari satu dekade lalu. Dan diduga bahwa teknik batik telah digunakan pertama kali oleh kebudayaan Mesir Kuno alias Sumeria. Teknik batik sendiri pun akhirnya meluas ke berbagai Negara di Afrika, Nigera, dan beberapa Negara lainnya, khususnya Nusantara. Batik pun mulai mengalami perkembangan yang begitu pesat. Terakhir, seperti yang dikatakan di atas, bahwa batik telah ditetapkan sebagai warisan Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009. Jadi, tak heran kalau setiap tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Biasanya para opelajar dan pekerja diminta untuk menggunakan batik di hari itu oleh insntansi atau sekolahnya. Jenis-Jenis Batik Di Indonesia sendiri batik mulai mengalami perkembangan mengikuti jaman, sehingga terjadilah ragam alias jenis-jenis batik di Indonesia. Dari tradisi kuno hingga tradisi modern, batik tetap mengalami perkembangan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa jenis batik yang ada di Indonesia. Batik Jlamprang Jenis batik jlamprang memiliki motif geomteris yang berbentuk arah mata angin dan bintang. Jenis batik ini lebih banyak diproduksi di daerah Pekalongan. Alatnya pun menggunakan canting yang memiliki ujung berbentuk segi empat agar dapat membentuk pola sesuai motifnya. Batik Aceh Batik pun meluas ke seluruh daerah di Indonesia. Jadi, tak heran kalau ada beberapa motif batik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Salah satunya adalah batik motif Aceh yang mana mengunakan unsur alam dan budaya masyarakat Aceh. Warnanya pun lebih dominan menggunakan warna cerah. Pada saat ini masih banyak macam jenis batik yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan sudah di ekspor hingga ke manca negara. Oleh karena itu karya khas di Indonesia yaitu batik seharusnya selalu kita jaga dan kita banggakan agar bisa menjadi produk yang tersebar di dunia dan menjadi ciri khas dari Indonesia. Sejarah BatikJenis-Jenis BatikBatik JlamprangBatik AcehUntukwilayah penyebarannya, wilayah batik yang terkenal tentu saja Solo dan Yogyakarta, sehingga kemudian dikenal istilah batik Solo dan batik Yogyakarta. Sedangkan untuk teknik pembuatannya, dikenal teknik batik cap dan batik tulis. Untuk urusan pola dan corak, batik memiliki berbagai macam jenis pola dengan berbagai macam nama, yang dikenal Jakarta - Batik merupakan hasil karya dari tangan manusia secara langsung dengan menggunakan canting sebagai media untuk menggambar dengan menggunakan lilin malam sehingga menghasilkan karya yang indah, seperti dikutip di buku Warisan Budaya Batik oleh Dena pula pendapat lain mengenai pengertian batik, yaitu kain bergambar yang dibuat khusus dengan cara menuliskan lilin pada kain mori kain tenun berwarna putih. Kemudian, kain tersebut diolah melalui proses tertentu, sehingga menjadi pakaian bernilai guna tinggi, demikian dikutip di buku Aplikasi Metode Pewarnaan Batik Non Kimia Berbasis Kolaboratif-Partisipatif oleh Dra Giyah Yuliari, etimologi, istilah batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ambatik. Amba artinya kain yang lebar, sedangkan kata titik atau matik dalam bahasa Jawa merupakan kata kerja yang artinya membuat titik. Jadi disimpulkan, batik adalah titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sehingga menghasilkan pola-pola yang indah, seperti dikutip di buku Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia oleh Dodi BatikKain batik mempunyai ciri yang unik yang tidak dimiliki oleh jenis kain lainnya, akan tetapi terdapat perbedaan antara ciri-ciri batik modern dan batik tradisional. Adapun ciri-ciri batik, seperti dikutip di buku Modul Batik Monokromatik untuk SD Kelas V oleh Yeni, Fisnani, dkk, adalah sebagai berikutA. Ciri Batik Tradisional1. Coraknya memiliki makna simbolik2. Corak batik terdapat variasi hias seperti motif ular, geometris, barong, dan lain sebagainya3. Warnanya cenderung gelap, seperti warna coklat tua, hitam, dan putih4. Motif batik umumnya membawa ciri khas daerah asalnyaB. Ciri Batik Modern1. Corak dan polanya tidak mengandung makna khusus2. Jenis hias utama didominasi tumbuhan atau rangkaian bunga3. Motif dan polanya tidak mencerminkan khas daerah asal4. Warnanya cenderung bebas, biasanya warna-warna yang dipilih adalah merah tua, biru, kuning, dan ungu, dan lain sebagainyaJenis-Jenis BatikJenis batik Indonesia sangatlah beragam. Berbagai pengaruh dari tradisi klasik sampai yang modern dan abstrak turut menyemarakkan jenis batik di itu, banyak jenis jenis batik di Indonesia juga disebabkan oleh interaksi bangsa-bangsa asing, baik melalui perdagangan, hubungan diplomatik, maupun karena penjajahan bangsa Barat di jenis-jenis batik yang ada di Indonesia beserta dengan penjelasannya, seperti dikutip di buku Batik Nusantara oleh Ari Wulandari, antara lain yaitu1. Batik TulisDaerah Cilacap memiliki potensi batik Tulis Maos yang telah mendunia. Seperti apa pembuatannya? Yuk kita lihat. Foto Rengga SancayaBatik tulis dibuat secara manual dengan menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap motif berpengaruh pada hasil yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat Batik CapBatik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik jenis cap membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 ini biasanya diproduksi secara massal dengan harga yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dan, karena dibuat dalam jumlah banyak, maka batik ini dapat ditemukan dalam berbagai corak dan warna yang sama. 3. Batik LukisBatik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut, tetapi bisa juga dibuat berdasarkan pesanan lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas. Di sisi lain, batik lukis ini jarang digunakan untuk pakaian, karena kurang lazim. Biasanya batik lukis hanya digunakan sebagai Batik PecinaanBatik pecinaan ini awal mulanya dibuat oleh keturunan dari para perantau Cina di Indonesia, biasanya mereka memproduksi batik pecinaan untuk komunitas sendiri dan diperdagangkan. Batik pecinaan memiliki warna yang cukup variatif dan selembar kain, mereka dapat menampilkan bermacam-macam warna. Motif yang digunakan pun banyak mengandung unsur budaya Cina, seperti motif burung huk merak dan naga, selain itu pola batik pecinaan lebih rumit dan zaman dahulu, batik pecinaan digunakan sebagai sarung dan dipadukan dengan kebaya encim sebagai busana khas para perempuan keturunan Cina di Indonesia. Di masa sekarang, batik pecinaan masing sering diangkat sebagai tren mode di waktu tertentu, terutama bila menjelang tahun baru Batik BelandaSama seperti warga keturunan Cina, warga keturunan Belanda juga banyak yang membuat dan memproduksi batik. Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda mempunyai ciri khas tersendiri dan sering disebut dengan batik yang digunakan pada batik belanda biasanya bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa, seperti tulip, dan tokoh-tokoh cerita dongeng yang terkenal di negeri asalnya. Batik Belanda diproduksi di Pekalongan sepanjang abad ke 19 sampai abad ke Batik Jawa HokokaiBatik jenis ini muncul pada masa kedudukan Jepang, yaitu tahun 1942-1945. Modelnya pagi sore, yaitu dalam satu kain terdapat dua pola atau corak yang berbeda. Motif terbanyak adalah motif bunga, seperti bunga sakura dan bunga semua batik jawa hokokai memakai latar belakang isen-isen yang sangat detail, seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga Batik Rifa'iyahBatik rifa'iyah mendapatkan pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam, motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai dengan aslinya. Oleh karena itu, corak dalam batik rifa'iyah yang berupa motif hewan kepalanya terpotong. Dalam ajaran Islam, semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong Batik dan MaknanyaMotif batik biasanya membawa makna dan harapan tertentu bagi orang yang mengenakannya. Berikut beberapa jenis motif batik beserta maknanya, seperti dilansir dari situs Kemenperin RI dan dikutip di buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 1 oleh Nidaul Janah, antara lain1. Motif Alas-AlasanAlas-alasan dalam bahasa Jawa diartikan sebagai hutan-hutanan. Motif alas-alasan termasuk bagian dari motif tradisional, pada motif pola ini terdapat berbagai macam binatang, dari binatang kecil hingga binatang yang cukup besarMakna dari motif alas-alasan diharapkan mampu mengajak orang lain untuk selalu mawas diri, arif, dan bijaksana dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh Motif Gurdho Latar KembangMotif gurdho latar kembang memiliki makna kedudukan yang baik. Digambarkan oleh ornamen mahkota yang gagah serta dikelilingi keharuman bunga di sekitarnya. Motif gurdho latar kembang memiliki pengharapan agar yang mengenakannya mendapatkan kedudukan yang pantas dan Motif KokrosonoMotif kokrosono ini mempunyai filosofi dharma, kemakmuran, dan teguh hati. Kokrosono diambil dari tokoh pewayangan Raden Kokrosono yang memiliki karakter yang baik batik motif kokrosono diharapkan menjadi sosok yang selalu siap berkorban untuk kepentingan orang lain, atas dasar cinta dan pengharapan mewujudkan dunia yang ideal. Tidak pernah berhitung untung dan rugi atas yang Motif Sido MulyoSido berarti jadi, sedangkan mulyo artinya kecukupan dan kemakmuran. Diharapkan yang memakai batik ini diberikan kecukupan dan sido mulyo sering dikenakan pengantin pada hari pernikahannya, dengan harapan agar keluarga yang dibina memperoleh satu ornamen pada batik sido mulyo ini adalah ornamen rumah yang dikelilingi lung-lungan. Ornamen tersebut menggambarkan sebuah rumah yang asri dan penuh Motif Mega MendungMotif mega mendung asal Cirebon ini bercorak seperti susunan awan dengan pewarnaan gelap seperti merah tua, biru tua, atau kecoklatan. Mempunyai garis lengkung yang tersusun beraturan. Makna dari motif mega mendung menggambarkan kehidupan manusia yang selalu berubah-ubah dalam mencari jati Motif Parang RusakBatik parang adalah salah satu jenis motif batik masyarakat Jawa. Batik parang juga disebut sebagai batik keraton dan merupakan motif paling tua di Indonesia. Foto Stocklib/AyolhoisoMotif parang rusak merupakan motif yang terbentuk dari pola dua baris daun-daun yang runcing dan bersegi tiga serta ditempatkan berhadap-hadapan sehingga ujungnya saling parang rusak memiliki beberapa tafsiran yang berbeda. Pertama, motif parang rusak dikatakan memiliki makna kurang baik karena lukisan parangnya yang bertekuk seperti pedang yang tidak rusak juga bermakna pedang untuk melawan kejahatan dan kebatilan sehingga hanya boleh dipakai oleh orang-orang yang berkuasa, seperti raja dan para motif parang rusak diartikan sebagai lambang pertumbuhan yang penuh kekuatan dan kecepatan. Hal ini ditandai oleh munculnya lambang khas raja, yaitu bunga lotus. Parang rusak seringkali dianggap sebagai simbol kesucian dan makin memperkaya wawasan detikers tentang batik ya... Simak Video "Siti Laela, Pertahankan Eksistensi Betawi dengan Batik" [GambasVideo 20detik] nwk/nwk STANDARNASIONAL INDONESIA (SNI) MENGENAI BATIK 1. SNI 08-0239-1989, Istilah batik (Terminology of batik) 2. SNI 08-0240-1989, Definisi isen batik (Definition of batik motif) 3. SNI 08-0246-1989, Definisi procede batik (Definition of batik procede) 4. SNI 08-0247-1989, Definisi dan penggolongan pola batik (Definition and classification of batik
- Ощոքасреμ խглид
- Еξωኗоሿеж ጾг
- Епαኄոрሥժо εጺаврυγ
- Ւаգиτаφዣц κоρуβ
- Ρዶце аመуλ ተ
THEBATIK — Batik Indonesia memiliki ragam corak dan warna dipengaruhi oleh berbagai akulturasi. Pada awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal seperti bunga tulip dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah gedung atau kereta kuda, termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Sejarah Batik Indonesia Batik atau kata Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan malam hot wax yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna dye, atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”. Batik Indonesia adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak Batik Mega Mendung, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik Indonesia bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik Indonesia juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Meskipun batik identik dengan pakaian adat Jawa, namun kini batik sudah menjadi pakaian nasional bagi masyarakat Indonesia, bahkan sudah banyak pula dikenal di manca negara. Penggunaannyapun tidak lagi sebagai pakaian adat tetapi sudah mengikuti perkembangan mode busana baik bagi wanita maupun pria, bahkan biasa digunakan sebagai desain interior dan perlengkapan rumah tangga. Macam batik Indonesia dapat dibedakan menjadi 1. Batik Klasik Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum, ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang lebih hidup. Proses Pembuatan Batik Klasik Hampir setiap orang pernah melihat batik. Bahkan banyak diantaranya yang pernah melihat cara pembuatan batik. Mereka mengira bahwa mereka melihatnya dalam perjalanannya di Jawa sewaktu kunjungan ke sebuah tempat kerja batik dimana para wanita menggambar desain-desain pada kain putih dengan sebuah canting. Bagian ini, dimana sesungguhnya merupakan penerapan malam adalah hanya satu dari berbagai langkah pemrosesan yang harus dilakukan untuk menjadikan suatu barang bernama batik. Persiapan Kain katun putih dengan lebar kira-kira 110 cm dan panjang 240 cm digarap sebelumnya agar bisa dipakai untuk pengolahan selanjutnya. Penggarapan ini terdiri dari mencuci, menganji, menjemur dan mengetuknya, suatu proses yang memakan waktu berhari-hari. Design Jika kain sudah siap untuk proses selanjutnya, maka motif-motif digambar dengan mengikuti pola yang sudah tersedia pada kertas atau langsung menggambar pada kain bagi pengrajin batik yang telah ahli. Setelah desain dibuat maka satu persatu diberi warna. Namun bisa juga menggambar keliling desain dulu supaya bidang-bidangnya bisa ditutupi. Cara menggambar dilakukan dengan cairan malam yang keluar dari canting dalam bentuk pancuran halus, sedangkan ukuran canting pun bervariasi. Canting berbentuk seperti poci teh kuningan kecil sebesar kepala pipa tembakau dan bertangkai kayu. Semakin kecil canting semakin halus aliran malam yang keluar. Sebelumnya malam dicairkan dengan cara memanaskan lebih dulu, yang terpenting adalah menjaga suhu agar tepat. Kemudian pada permukaan kain sebaliknya, dilakukan desain dan pengerjaan yang sama agar tidak terdapat perbedaan di kedua sisi kain batik. Pewarnaan Selanjutnya kain bisa dicelupkan dalam bahan pewarna biru. Pewarnaan/pencelupan ini diulang berkali-kali hingga hasilnya tercapai. Pada produk-produk bermutu tinggi pewarnaan hingga 30 kali adalah suatu keharusan. Pewarna tradisional adalah indigo, keistimewaan warna ini adalah warnanya baru timbul sesudah kain yang diberi pewarna ini dijemur dan terkena udara. Jika kain masih basah maka bagian-bagian desain yang akan diberi warna coklat, dikerik malamnya. Setelah itu bagian-bagian yang diberi warna biru dan tetap harus berwarna biru juga ditutup dengan malam. Kemudian kain dicelup ke dalam pewarna coklat. Bahan pewarna tradisional untuk coklat adalah soga, sejenis kulit pohon tertentu. Penggarapan warna yang baik memakan waktu 15 hari, dengan 3 macam pewarnaan perhari. Bagian-bagian yang mula-mula diwarna biru dan kemudian diwarna coklat menjadi hitam warnanya. Dengan demikian terjadilah tiga warna dari dua bahan pewarna, yaitu biru, coklat dan hitam. Dan disamping itu beberapa bagian tetap berwarna putih. Penghilangan Malam Setelah pengulangan pewarnaan dilakukan sehingga sesuai. Selanjutnya seluruh malam dapat dilepaskan, hal ini dilakukan dengan meng-godog hingga cair, dan cairan malam akan mengapung di permukaan. Setelah itu kain dicuci lagi. Pengerjaan batik pada kain sutera digunakan tehknik yang berbeda, karena memerlukan malam dan bahan pewarna yang berbeda agar tidak merusak kain suteranya. Hasil proses pembuatan batik tersebut di atas disebut batik tulis. Jenis lainnya adalah batik cap, dimana pada proses penggambaran dengan canting pada batik tulis digantikan dengan menggunakan cap seperti gambar di bawah ini untuk menerapkan malam pada kain. Batik klasik dikenal dengan bermacam ukuran dan penamaan yakni batik kain panjang dengan lebar 110 cm X panjang 240 cm, batik kain sarung sekitar 105cmX200cm, selendang 45~60cmX200~300cm, iket kepala 90cmX90cm dan kemben 60cmX200cm. Pada penggunaan sehari-harinya batik Indonesia banyak ditemui dalam berbagai bentuk seperti berbagai macam pakaian resmi pada pria dan wanita, dan bermacam bahan untuk dekorasi interior rumah, kantor ataupun hotel, juga variasi rumah tangga seperti, taplak meja, napkins, place mats, tas, sarung bantalan, bedcover, bed sheet, dan lainnya. 2. Batik Modern Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun desainnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada beberapa area desain, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain dan pewarnaannya terserah pada citarasa seni pembuat dan tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb. Proses Pembuatan Batik Modern Pengerjaan pada batik modern memiliki prinsip yang sama seperti pada proses pembuatan batik klasik karena batik modern merupakan perkembangan dari variasi batik klasik. Persiapan Kain katun yang akan dibatik terlebih dahulu dicuci agar terbebas dari bahan-bahan yang masih dikandung oleh kain ketika proses penenunan/pembuatan kain, ini dimaksudkan agar pada proses pewarnaan nantinya tidak akan berpengaruh oleh bahan-bahan tersebut. Selanjutnya kain yang dipersiapkan dikeringkan. Desain Desain dilakukan langsung di atas kain dengan menggunakan pensil atau apapun yang jika nantinya dicuci pada akhir pemrosesan batik maka coretan tersebut bisa hilang, atau desain dapat pula menggunakan pola-pola yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Setelah desain siap maka dilakukan pembatikan awal dengan menggunakan canting ataupun kuas pada coretan desain tersebut. Pada proses pembatikan perlu diperhatikan bagian mana yang akan diberi warna berbeda, mengikuti desain dan hasil warna yang dikehendaki. Pewarnaan Proses pewarnaan berbeda-beda tergantung dari bahan pewarna dan teknik mewarna yang ingin digunakan. Pada dasarnya pada pewarnaan tahap pertama warna yang digunakan adalah warna yang lebih muda dahulu, ini disebabkan pada proses batik pewarnaan nantinya akan dilakukan secara berulang-ulang tergantung dari banyaknya warna yang diinginkan. Bahan-bahan pewarna tersebut antara lain Naphtol, Indigosol, Basis, Procion, dsb. Pada proses ini juga masih dilakukan pembatikan pada warna-warna yang ingin dicapai pada akhir proses. Setelah proses pewarnaan selesai maka dilakukan proses penghilangan malam batik/dilorod dengan cara memasukkan kain tersebut ke dalam air panas, setelah seluruh malam batik hilang dari kain selanjutnya kain dicuci hingga bersih. 6 Macam Motif Batik yang Populer di Kalangan Masyarakat Indonesia Memiliki harga jual yang terbilang cukup tinggi, dan seringkali dikaitkan sebagai salah satu identitas budaya bangsa, membuat batik Indonesia kini kian populer di kalangan masyarakat, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Meski demikian, ternyata masih ada orang yang belum mengenal lebih jauh mengenai aneka macam motif batik yang populer di Indonesia. Jika Anda penasaran, bisa menyimak berbagai macam motif batik di artikel berikut ini. Pengertian batik Indonesia Sebagai warga negara Indonesia, Anda tentu sudah mengenal mengenai batik itu sendiri, bukan? Ya, batik umumnya merupakan bentuk kain hias tradisional khas dari Indonesia yang mana dibuat dengan menggunakan bahan malam lilin panas dan canting sebagai alat dan bahan pembuatannya. Sementara itu, batik ini biasanya akan dibuat dengan cara menggambar suatu bentuk / pola tertentu secara manual pada kain tersebut. Batik sendiri mulanya berkembang dari daerah di pulau Jawa, tepatnya di Yogyakarta dengan menggunakan corak dan motif yang memiliki kekhasan tersendiri. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini motif batik terus berkembang dan mengalami aneka macam motifnya. Hal ini terlihat dari banyaknya motif batik dari tiap daerah yang kini memiliki makna ataupun ciri khas tertentu. Batik dan UNESCO Menjadi salah satu karya seni rupa terapan dua dimensi, batik sendiri juga patut membanggakan lantaran telah diakui oleh salah satu organisasi dunia yakni UNESCO. Dimana, batik ini dikatakan sebagai warisan budaya Indonesia dan masuk dalam kategori “Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi”. Bahkan, tahukah Anda bahwa makna batik Indonesia bagi UNESCO adalah sebagai berikut Sebagai salah satu karya yang kaya akan berbagai simbol dan filosofi mendalam. Sebagai penghubung kejadian di masa lalu dan masa depan. Sebagai salah satu warisan adiluhung dimana budaya tradisional hidup di zaman modern seperti sekarang. Sebagai karya yang telah diakui oleh banyak negara di dunia. Berbagai jenis batik Indonesia Di Indonesia sendiri, batik yang dijumpai di berbagai wilayah umumnya memiliki beberapa jenis jika dilihat dari proses pembuatannya. Dimana, setiap jenis batik tersebut umumnya mempunyai ciri khas maupun keunikannya sendiri yang bisa dibedakan dari teknik / metode pembuatannya. Beberapa jenis batik yang perlu Anda kenal antara lain sebagai berikut Batik Tulis. Yakni merupakan batik yang dibuat dengan cara manual menggunakan tangan dan bantuan alat canting. Karena dibuat secara manual, tidak mengherankan jika harga dari batik tulis ini terbilang mahal jika dibandingkan dengan jenis – jenis batik lain di Indonesia. Sebab, untuk jenis batik ini umumnya dibuat sangat unik dan tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Batik Cap. Selanjutnya ada batik cap yang biasanya dibuat dengan memanfaatkan stempel atau cap sebagai pengganti canting untuk membuat motif batik. Biasanya, alat cap yang digunakan untuk membatik tersebut terbuat dari bahan tembaga yang nantinya akan memudahkan para pengrajin dalam menyelesaikan pembuatannya agar lebih cepat. Batik Printing. Jika ingin mengenal batik Indonesia, Anda juga perlu tahu jenis batik printing yang satu ini. Dimana, batik ini biasanya dibuat dengan proses pembuatannya menggunakan alat sablon / dikenal dengan istilah offset. Jika dibandingkan dengan batik tulis dan batik cap, jenis batik ini umumnya memiliki proses pembuatan yang paling cepat dan harganya pun relatif terjangkau. Perpaduan antara Batik Tulis dan Batik Cap. Terakhir, ada seni batik yang menggabungkan teknik pembuatan dari batik tulis dan juga batik cap, yang umum disebut teknik batik cap kombinasi tulis atau batik semi tulis. Tujuan dari pembuatan kombinasi kedua batik ini yakni untuk menutupi kekurangan yang dihasilkan oleh batik cap. Dengan begitu, maka batik yang dihasilkan akan menjadi lebih bernilai. Untuk proses pembuatan batik Indonesia kombinasi ini terbilang cukup panjang dan rumit karena menggunakan dua teknik sekaligus. Macam – macam batik Indonesia Setelah mengetahui mengenai pengertian dan jenis batik yang telah disebutkan di atas, kurang lengkap rasanya jika Anda sendiri tidak mengenal motif batik yang umumnya cukup populer di Tanah Air. Nah, beberapa motif batik yang populer tersebut antara lain sebagai berikut Motif batik Mega Mendung. Salah satu motif batik yang banyak dikenal oleh masyarakat yakni motif Mega Mendung. Dimana, motif Nusantara ini umumnya berasal dari daerah Cirebon dengan mayoritasnya merupakan suku Sunda. Motif Mega Mendung ini sendiri menggambarkan tentang situasi / kondisi langit yang sedang mendung dengan memadukan 7 gradasi warna di dalamnya. Motif batik Tujuh Rupa. Anda tentu sering mendengar jika Pekalongan menjadi salah satu kota pengrajin batik terkenal di Indonesia, bukan? Ya, kota inilah yang juga menghasilkan motif batik Tujuh Rupa yang menjadi salah satu ciri khasnya. Adapun nama batik ini umumnya diambil dan jumlah hewan serta tumbuhan yang berjumlah tujuh di dalam kain batik tersebut. Motif batik Parang Kusumo. Motif batik Indonesia selanjutnya yakni Parang Kusumo yang umum dijumpai di daerah Jawa Tengah. Motif ini umumnya menggambarkan kehidupan manusia di dunia. Adapun motif ini sering kali dikatakan sama dengan deburan ombak di lautan yang terus menghantam karang. Dalam motif Parang Kusumo ini tersimpan makna mendalam yakni manusia diharuskan untuk selalu berjuang. Motif batik Sidomukti. Salah satu motif yang juga tak kalah terkenal di Indonesia yakni motif Sidomukti. Dimana, batik ini menggambarkan kehidupan asli dari Keraton Yogyakarta dan Solo. Adapun nama Sidomukti sendiri berasal dari kata Sido yang bermakna menjadi dan Mukti yang artinya sejahtera. Makna dari motif Sidomukti ini yakni pemiliknya akan mempunyai kehidupan sejahtera di masa mendatang. Motif batik Lasem. Dikenal sebagai motif batik yang berasal dari daerah Rembang, motif batik ini umumnya merupakan perpaduan akulturasi dari budaya lokal dan China. Disini, motif batik Lasem memiliki kesan yang lebih kental budaya China. Ini dikarenakan batik tersebut lebih didominasi dengan warna merah dengan motif daun yang menjadi ciri khas masyarakat China. Motif batik Singa Barong. Motif Singa Barong yang berasal dari daerah Cirebon menjadi salah satu batik yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Batik ini umumnya menggunakan gambar Singa Barong yang digambarkan sebagai makhluk penjaga Keraton Kasepuhan Cirebon. Adapun di motif ini juga biasanya turut memadukan gambar pendamping Singa Barong seperti gajah dan garuda. Apa saja keunggulan batik Indonesia? Sebagai salah satu warisan budaya yang patut untuk dijaga dan dilestarikan, tahukah Anda bahwa ternyata batik di Indonesia ini memiliki banyak keunggulan di dalamnya. Dari berbagai jenis / aneka batik Indonesia yang dihasilkan oleh hampir tiap daerah di Tanah Air, batik ini memiliki berbagai keunggulan di antaranya yakni sebagai berikut Memiliki motif yang beraneka ragam Dapat menyesuaikan dengan zaman modern Memiliki perpaduan warna dan motif yang unik dan tentunya bermakna Rata – rata hampir sebagian besar daerah menjadi penghasil batik. Dapat dipakai untuk berbagai acara / kegiatan. Memiliki filosofi atau makna mendalam.
erZ27l.